Beberapa Penyebab Jamaah Haji Hilang

Tulisan ini untuk tukar pengalaman agar pembaca yang akan menunaikan ibadah haji tidak hilang dan tersesat.

Cerita tersesat dan hilangnya jamaah haji, khususnya Indonesia, seolah kisah umum, baik di tanah suci Mekah maupun di Madinah. Biasanya itu terjadi pada awal-awal kedatangan di tanah suci. Itu kebanyakan terjadi pada mereka yang berusia relatif lanjut, atau dari daerah yang kurang berpengalaman. Tetapi bukan berarti yang sudah berpengalaman, orang dari perkotaan, juga yang berusia muda juga tidak ada kemungkinan mengalaminya.

Setidak-tidaknya, dari pengalaman penulis dalam menolong dan membantu jamaah haji yang tersesat, banyak sekali variasi kejadiannya. Ada yang muda, usia tua, ada yang dari desa, dan tidak sedikit pula yang dari perkotaan. Kasusnya kebanyakan terjadi pada awal-awal kedatangan, tetapi tidak sedikit pula pada waktu yang sudah mendekati akhir musim haji.

Secara umum, hilang dan tersesatnya jamaah haji dikarenakan mereka kurang mendapatkan informasi yang cukup . Kurang cukup informasi itu berakibat pada kurangnya gambaran tentang keadaan dan situasi kota Madinah juga Mekah.Agar tidak tersesat, sebaiknya jamaah haji mendapatkan informasi tentang: (1) Maktab berada di daerah mana, sebelah selatan utara atau timur dari masjidil haram, dan yang tak kalah penting kira-kira berapa km jauhnya. (2) Cara naik taxi ( Angkutan umum ). Tentang angkutan ini banyak jamaah yang belum punya gambaran sebelumnya. Perlu diketahui bahwa angkutan umum ini tidak seperti di Indonesia dengan plat tertentu ( yang biasanya kuning). Di Madinah dan Mekah, mobil sedan, minibus, beroperasi untuk angkutan umum. (3) Bahwasanya jamaah sudah disediakanarmada bus oleh pemerintah RI, memang benar, namun praktiknya tidak mungkin dapat mengakomodasi jamaah seluruhnya. Apalagi kalau jamaah ingin bebas dan lebih flksibel. (3) Sebaiknya sebelum jamah berangkat sudah mencari peta tentang kota Mekah dan Madinah. Peta ini sangat membantu kita untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata tentang tanah suci.(2) Jarang sekali jamaah yang mengerti bahwa sistem pengaturan jamaah Indonesia di Madinah maupun Mekah ditata dalam areal sektor, berdasarkan lokasi maktabnya, shingga ketika ditanya, banyak yang tidak tahu di sektor dan daerah mana.

Biasanya, jamaah yang tersesat diawali dengan kelirunya mengambil pintu ( gate ) keluar dari Masjidil Haram. Mungkin mereka tidak perhatian pada nomor (gate), khususnya yang dari pelataran ka’bah. Kemungkinan tidak bisa membaca tulisan. Dan yang tidak jarang mereka kurang tahu tip-triknya. dari pengakuan yang tersesat, ketika mereka merasa keliru keluar gate, tidak masuk kembali tetapi mencoba memutar mengelilingi Masjidil Haram, yang beresiko lebih membingungkan, karena banyaknya gedung bertingkat dan banyaknya jamaah yang shalat di luar.

Kebanyakan, mereka terlepas dari rombongan ketika melakukan thawaf. Perlu diketahui bahwa thawaf di pelataran ka’bah kadang berseiko terputus dari rombongan. Itu dikarenakan padatnya pelataran ka,bah, khusunya di daerah Maqom Ibrahim, yang kepadatanya sering sulit sekali diterobos.

Sebetulnya ada tip-trik yang sangat sederhana, bila hilang atau tersesat.Namun cara yang mudah ini banyak yang menyadari pentingnya. Berdasarkan pengalaman penulis ketika membantu dan menolong, ternyata membuahkan hasil yang Insya Allah sangat jitu.

Pertama: Bila sudah tersesat atau hilang, coba lihat maktab atau hotel sekeliling dengan tenang dan seksama. Kedua: Perhatikan mana yang disitu ada berkibar bendera merah putih. Perlu diketahui bahwa maktab dan hotel yang disitu ada tanda dan berkibar bendera merah putih sangat banyak, hal itu karena Indonesia mengirimkan jamaah yang terbesar di seluruh dunia. Ketiga: Masuklah di maktab atau hotel tersebut, lalu carilah petugas dari pemerintah Indonesia. Keempat: Cerita kepada petugas, apa yang terjadi dan minta toong kepadanya. Setelah itu kita akan diantar ke maktab kita, tentu saja harus sedikit menunggu angkutan dan administrasi laiinya.

Mudah-mudahan bermanfaat, dan setelah membaca tulisan ini, tidak akan mengalami nasib hilang dan tersesat. Kalau toh harus tersesat, tidak terlalu mengalami penderitaan yang berkepanjangan, dengan melakukan empat tip-trik yang penulis berikan.

Sampai ketemu pada tulisan berikutnya: Persiapan Apa Yang Harus Dilakukan Sebelum Berangkat Haji, agar tidak tersesat, dan yang lebih penting dapat melaksanakan haji dengan lebih mudah dan memuaskan.